Sumber : http://alonrider.wordpress.com/2008/02/25/komposter-an-aerob/
Saya pilih model komposter an-aerob, karena gak terlalu rumit, dan ringan di ongkos. Lagi pula komposter jenis ini PEMAKAN SEGALA sampah organik. Dari nasi basi, roti, bekas sayur, kulit telur (diremuk dulu), sisa ikan, dan lain-lain. Pokoknya sampah organik yang mengandung protein, dan bakal menimbulkan bau busuk dalam proses penguraiannya.
Sebenarnya bisa saja langsung digali di tanah (seperti cara Pak Sobirin yang baru belakangan saya nemu situsnya). Karena halaman saya kecil, saya pilih pakai tong plastik yang mudah dipindah bila diperlukan. Tong juga praktis, karena ada tutupnya.
Untuk komposter Aerob (sampah organik segar), saya pakai model karung ala Pak Sobirin. Karena murah meriah. Apalagi MOL-nya (mikro organisme lokal-sebutan kesayangan Pak Sobirin) bikinan sendiri, dari bahan dasar tapai singkong (peuyeum, gula pasir/gula merah, dan air).
Ini cara membuat tong komposter An-Aerob :
2. Tong plastik ukuran sedang (sesuai keinginan). Harganya (di tempat saya, Cibinong) sekitar Rp 30 ribu. Badan tong dan pantat (dasar) dilobangi pakai bor ukuran 10. Lebih banyak lubang semakin bagus.
3. Setelah dirakit, tong ditimbun ditanah. Sebelumnya masukan dulu kerikil secukupnya, diikuti pasir, dan ijuk.
Di rumah saya ada 3 komposter semacam ini, 2 tong ukuran sama, dan 1 tong lebih besar. Dua tong itu sudah penuh dalam waktu setahun, dan sekarang sedang dalam proses kompos. Kenapa penuh? Karena dulu semua sampah organik saya masukan ke tong-tong itu. Lagi pula saya malas mencacahnya kecil-kecil. Setelah dapat ilmu baru dari Pak Sobirin, kini sampah organiknya saya pilah-pilah lagi. Yang segar saya masukin komposter karung (aerob) dan MOL, yang sisa makanan saya masukin komposter an-aerob.
Kembali ke komposter an-aerob. Tong kecil pertama, pernah saya panen akhir 2007 lalu. Dari awal kira-kira butuh waktu 10 bulanan untuk bisa dipanen. Setelah dipanen, dijemur dulu, agar tidak terlalu basah. Panenan pertama itu belum saya pakai sendiri, tapi saya berikan tetangga yang mau memupuk tanamannya.
Sebelum lupa, bila berniat menggunakan komposter jenis ini, Anda harus siap lahir batin. Pertama, ada ratusan belatung di dalamnya selama proses pembusukan. Ukurannya cukup membuat Anda geli. Tapi karena saya sudah berniat dan terbiasa, hal itu bukan hal yang menjijikan lagi. Bahkan ada warga kampung sekitar kompleks yang memintanya untuk dijadikan umpan memancing. Dia biasa cari belatung di tumpukan sampah yang kotor. Ini belatung saya lebih “bersih”, hehehehe…..
Bau? Tentu saja, karena prosesnya khan mirip dengan septic-tank rumah kita. Coba kalau septic-tank dibuka bagaimana baunya? jangan khawatir baunya masih “normal” kok, tidak sebusuk septic-tank. Ya agak-agak mirip comberan gitulah. Lagi pula membukanya hanya sebentar, ketika Anda memasukkan sampah organik basi ke dalamnya. Habis itu tutup lagi. Beres.
Untuk jenis sampah organik basi, seperti yang saya sebutkan di awal tulisan, komposter jenis ini sangat berguna. Saya suka jenis ini karena POWERFULL mengolah sampah organik basi yang sangat mengganggu lingkungan sekitar kita bila dibiarkan ngendon di tempat sampah konvensional.
Tertarik?
Ping-balik: KOMPOSTER AN AEROB « Suwarjie’s Site
Thank ats informasinya, tp saya butuh informasi lebih banyaaaaak lagi tentang cara pengomposan,
ditunggu infonya lg ya…!!!
saya adalah mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir yang akan membahas tentang pembuatan komposter skala rmh tangga, tetapi saya kesulitan tetang cara pembuatan yang baik komposter yang cocok digunkan untuk pengoposan kulit buah coklat.. mohon bantuan saudara
Terima kasih infonya. Sangat berguna.